Keluarga
Opung doli, Andreas kangen...
Udah hampir 1 tahun gaketemu opung:(
Andaikan gua bisa sampein isi hati gua ke opung doli, gua bakalan cerita banyak.
Kehidupan bener2 berubah, semuanya udah ga sama. Gua ga maksimal jagain dan senengin hati opung boru.
Hari ini, Senin(21/11) 2016, masalah dateng di Cawang. Inangtua Martha merasa sakit hati dengan perkataan opung boru. Bukan salah siapa-siapa, tapi Inangtua Martha pergi dari Cawang. Mama dan Esther juga pergi. Pembantu kabur. Supir pergi. Semuanya pergi.
Kita gabisa menolak, waktu terus berjalan, umur terus bertambah. Pertemuan diakhiri perpisahan. Mimpi setiap kita menginginkan menjalani masa tua yang bahagia, tenang, dan nyaman.
Kumpul bareng anak dan cucu, ketawa, cerita, dan kebersamaan. Itu adalah dambaan setiap orang di sisa hidupnya.
Tapi, opung boru menjalaninya dengan rintangan yang ekstrim, jalan yang terjal serta licin. Anak-anaknya gagal membahagiakan orangtua, pasangan hidupnya yang sudah hampir 60 tahun bersama, kini telah pulang ke Surga.
Opung nelpon, nadanya lemes, gua kira sakit. Ternyata sedih karena ditinggal orang-orang terdekatnya. Uang mau sebanyak apapun gaakan bisa mengobati luka dalam di hati.
Gua gabisa bayangin opung hidup sendiri, walaupun opung manggil orang lain, mereka ga akan sama seperti inangtua Martha. Gaada yang setulus dan sesabar dia.
Gua gaakan maafin diri gua sendiri kalo terjadi apa-apa sama opung. Gua akan dihantui rasa bersalah. Kaki gua gaakan sanggup untuk melihatnya terbaring kaku.
Setegar apapun, sekuat-kuatnya hati gua, gaakan tahan liat orang yang gua sayang terbaring kaku. Hati pasti nyesek berat. Ibarat hati ini runtuh, seperti pasir yang dibawa angin.
Cukup mama yang pergi, walaupun berat hidup tanpa mama, tapi ini yang terjadi. Gua gabisa berbuat apapun saat itu.
Opung doli adalah pahlawan buat gua, ajarannya gaakan hilang.
Hari ini, mama dan opung doli hanya meninggalkan memori yang akan gua bawa sampai mati. Merubah jalan hidup gua, membelokkan sejarah yang seharusnya gua alami, dan membelokkan jalan hidup gua.
Tuhan maha melihat, Ia memperhitungkan kebaikkan yang kita lakukan. Tak satupun luput dari-Nya. Karma selalu ada, Tuhan akan membalas 1 kebaikkan dengan balasan yang berkali lipat dari kebaikkan yang kita lakukan.
Inangtua Martha, pulanglah, kami membutuhkanmu....
Danau Toba, kebahagiaan sesungguhnya terjadi. Nemenin cucu di tepi danau sambil makan es krim. Wajah ini gabisa menutupi seberapa bahagianya saat itu.
Gua emang bukan orang yang baik, tapi setidaknya gua pengen keluarga gua baik-baik aja. Setengah hati yang gua punya perlahan-lahan hancur berantakan. Siapapun yang baca ini, gua mohon doanya ya:(
Gaada maksud buat ngajarin atau sok tau, tapi buat temen-temen yang sering berselisih sama orangtua, gua saranin untuk berdamai dan turutin aja perintahnya. Suka gasuka, yang penting senengin hati ortu. Jangan sampe nyesel waktu orangnya gaada. Rasa nya pedih, sakitnya ga kebayang.
Komentar
Posting Komentar